sumba
Jumat, 30 Oktober 2015
NAMA : Dominggus tanya w
NIM : 2015210051
FAK/JUR : FKIP/PBS
UNIVERSITAS DR.SOETOMO
SURABAYA
1. Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah
1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Tentukanlah struktur kalimat dan kalimat inti dari beberapa kalimat di bawah ini!
A. Sejak lahirnya konsep pemikiran baru dalam ilmu kedokteran yang dicetuskan oleh professor Linus Pauiling, yakni tentang ortomelecular medicine yang dasarnya adalah studi biologi molekuler sebagai sain dasar, penelitian medis diarahkan pada molekul-molekul yang secara normal biologis fisiologis ada dalam tubuh manusia.
Struktur kalimat : Pemikiran baru dalam ilmu kedokteran yang di cetuskan oleh Professor Linus Pauiling
Kalimat inti : Struktur biologi molekuler sebagai sains dasar
B. Meskipun terkecil dan terletak di ujung utara Benua Afrika, Tunisia masih menyimpan banyak kekayaan, mulai dari pesisir pantai, Laut Mediterania sepanjang 1.400 kilometer hingga Gurun Sahara yang kerap menjadi lokasi suting film seperti Star Wars dan The English patient.
Struktur kalimat : Gurun Sahara yang kerap menjadi lokasi suting film seperti Star Wars dan The English patient.
Kalimat inti : Tunisia masih menyimpan banyak kekayaan
C. Ikatan Komunitas Literasi Indonesia (IKLI) membuat sistem jaringan informasi di antara sesama komunitas sehingga kelak akan ada pertukaran informasi seputar metode kegiatan dan jaringan bantuan serta memperkuat posisi tawar komunitas ke berbagai pihak.
Struktur kalimat : ada pertukaran informasi seputar metode kegiatan dan jaringan bantuan serta memperkuat posisi tawar komunitas ke berbagai pihak.
Kalimat inti : (IKLI) membuat sistem jaringan informasi
3. Analisis unsur langsung :
1) Nenek saya membaca buku humor di kamar tidur
4. Contoh frase :
3. adik membeli buku (kata+kata)
4. adik membeli buku di toko (kata+frase)
5. Di toko adik membeli buku ( frase+kata)
6. Membeli buku di toko adik (frase+frase)
7. Tadi pagi adik membeli buku di toko (kata+klausa)www.dominggustanya@blogspot.commatasaksi.blogspot.commatasaksi.blogspot.com
Rabu, 21 Oktober 2015
Rabu, 21 Oktober 2015
Tugas Kuliah Berbicara (Semester 1) PBS Pagi
TUGAS BERBICARA LINGUISTIK UMUM
MAKALAH “BERBICARA UNTUK MENGHIBUR”
Oleh :
Dominggus Tanya w (2015210051)
Wahid Rhomadon pratama (2015210054)
Siti NurChasanah (2015210026)
Mohammad Dedy Afriandi (2015210062)
Dominggus Tanya W (2015210051)
Lukluk Ainiyah (2015210060)
Karina Nisya Ardhiani (2015210050)
UNIVERSITAS DR SOETOMO
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “berbicara untuk mengibur”. Solawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar MuhammadSAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang menderang seperti sekarang ini.
Surabaya, 18 oktober 2015
Penyusun
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Rumusan Masalah
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Berbicara 3
2.2 Tujuan keterampilan berbicara
2.4 Manfaat
2.5 Berbicara untuk menghibur
BAB III
PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
3.1 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang bersifat abstrak (Effendi, 1985:5). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik. Dengan demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh :(1) kemampuan mendengarkan, (2) kemampuan mengucapkan, dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata dan ungkapan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan maksud atau fikirannya.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa latihan berbicara ini merupakan kelanjutan dari latihan menyimak yang didalam kegiatannya juga terdapat latihan mengucapkan. Target yang hendak dicapai dalam hal ini adalah kemampuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan (berkomunikasi) langsung sebagai fungsi utama bahasa.
1. 1.2.1 Apa pengertian berbicara?
1. 1.2.2 Apa tujuan berbicara?
1 1.2.3 Apa saja faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara?
1.3.4 Apa yang dimaksud berbicara untuk menghibur ?
1. 1.3.1 Memahami pengertian keterampilan berbicara.
1 1.3.2 Memahami tujuan keterampilan berbicara
1.3.3 Memahami faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara.
1 1.3.4 Memahami maksud dari berbicara untuk menghibur
1. 1.4.1 Dapat memahami pengertian keterampilan berbicara.
1. 1.4.2 Dapat memahami tujuan keterampilan berbicara.
1 1.4.3 Dapat memahami faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara.
1.4.4 Dapat memahami maksud dari berbicara untuk menyampaikan informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Berbicara
Menurut Nurgiyantoro (1995:276) berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan. Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian manusia belajar untuk mengucapkan dan akhirnya terampil berbicara.
Berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan,serta perasaan (Tarigan, 1983:14).
Pendapat lain mengemukakan, “Berbicara adalah keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan, dan keinginan pada orang lain” (Mukhsin dalam Carolina, 2001:18).
Sabarti dkk. (dalam Bukian, 2004:15) menyatakan, “Berbicara adalah peristiwa atau proses penyampaian gagasan secara lisan.” Sejalan dengan itu, Tarigan (1991:132) menegaskan, “Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasan lisan.”
2.2 Tujuan Keterampilan Berbicara
Menurut Tarigan (1983:15) tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi efek komunikasi terhadap pendengarnya, dan dia harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.
Menurut Djago, dkk (1997:37) tujuan pembicaraan biasanya dapat dibedakan atas lima golongan yaitu
(1) menghibur,
(2) menginformasikan,
(3) menstimulasi,
(4) meyakinkan, dan
5) menggerakkan.
Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
a. Memberitahukan dan melaporkan (to inform).
b. Menjamu dan menghibur (to entertain).
c. Membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).
Beberapa prinsip umum yang mendasari kegiatan berbicara antara lain:
a. Membutuhkan paling sedikit dua orang.
b. Mempergunakan suatu sandi linguistic yang dipahami bersama.
c. Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum.
d. Merupakan suatu pertukaran antar partisipan.
e. Menghubungkan setiap pembicaraan dengan yang lainnya dan kepada lingkungannya dengan segera.
f. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini.
g. Hanya melibatkan aparant atau perlengkapan yang berhubungan dengan suara atau bunyi bahasa dan pendengaran.
h. Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memperlakukan apa yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil.
Keterampilan utama dalam berbicara yaitu:
a. Keterampilan social, kemampuan berpartisipasi secara efektif dalam hubungan-hubungan masyarakat. Keterampilan ini menuntut agar kita mengetahui apa yang dibicarakan, bagaimana cara mengatakannya dan kapan mengatakannya
b. Keterampilan semantic, kemampuan mempergunakan kata-kata dengan tepat arti.
c. Keterampilan fonetik, kemampuan membentuk unsur-unsur fonemik bahasa kita secara tepat.
d. Keterampilan vocal, kemampuan menciptakan efek emosional yang diinginkan dengan suara.
2.3 Faktor Penunjang dan Penghambat Keterampilan Berbicara
2.4.1 Faktor penunjang
Berbicara atau kegiatan komunikasi lisan merupakan kegiatan individu dalam usaha menyampaikan pesan secara lisan kepada sekelompok orang, yang disebut juga audience atau majelis. Supaya tujuan pembicaraan atau pesan dapat sampai kepada audience dengan baik, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat menunjang keefektifan berbicara.
a. Faktor kebahasaan
Faktor kebahasaan yang terkait dengan keterampilan berbicara antara lain:
1) Ketepatan pengucapan atau pelafalan bunyi.
2) Penempatan tekanan, nada, jeda, intonasi dan ritme.
3) Pemilihan kata dan ungkapan yang baik.
4) Ketepatan susunan kalimat.
b. Faktor nonkebahasaan
1) Sikap yang tenang, wajar dan tidak kaku.
2) Pandangan diarahkan kepada lawan bicara.
3) Kesediaan menghargai pendapat orang lain.
4) Kesediaan mengkoreksi diri sendiri.
5) Keberanian mengemukakan dan mempertahankan pendapat.
6) Gerak-gerik dan mimik yang tepat.
7) Kenyaringan suara.
8) Kelancaran.
9) Penalaran dan relevansi.
10) Penguasaan topic.
2.4.2 Faktor penghambat
Ada kalanya proses komunikasi mengalami gangguan yang mengakibatkan pesan yang diterima oleh pendengar tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Tiga faktor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu:
a. Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar partisipan.
b. Faktor media, yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh,
2.4 Berbicara Untuk Menghibur
Dalam tujuan ini "berbicara untuk menghibur" maksutnya , orang lain bisa terhibur dengan adanya berbicara ini , misalnya orang melawak dengan cara berbicara dengan nada lucu di depan khalayak ramai, dan bertujuan untuk menghibur . biasanya terdaoat pada acara-acara TV yang menayangkan seseorang berbicara dengan tujuan menghibur penonton .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpukan bahwa :
1. Berbicara itu sebenarnya merupakan suatu proses bukan kemampuan, yaitu proses penyampaian pikiran, ide, gagasan dengan bahasa lisan kepada komunikan (orang lain atau diri sendiri).
2. Unsur-unsur berbicara
d pembicara
d lawan bicara (penyimak)
d lambang (bahasa lisan)
d pesan, maksud, gagasan, atau ide
3.2 Saran
Berbicara merupakan kemampuan yang sangat penting, karena berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa latihan berbicara ini merupakan kelanjutan dari latihan menyimak yang didalam kegiatannya juga terdapat latihan mengucapkan.
Jadi kemampuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan (berkomunikasi) harus di kembangkan dan di ajarkan dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur.2008.”Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”.Bandung.Angkasa
Dra.Maidar, dkk. 1986.”Berbicara II”. Jakarta. Karunika
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar: